KENAPA SEKOLAH ?

“Ndak usah sekolah tinggi-tinggi, nanti juga kerjanya di dapur,” nasehat ini dulu sering disampaikan oleh orang tua pada anak perempuannya yang berniat sekolah sampai setinggi-tingginya. Tapi orang tuanya tak setuju, sekolah untuk perempuan dianggap tak berguna, buang waktu dan buang uang.

Di jaman lampau tentu saja sikap ini biasa saja, bukan hal yang salah. Tapi di jaman kini tentu ini bermasalah, orang tua dianggap tidak adil dan tak menghormati hak anak terutama anak perempuan untuk memperoleh pendidikan.

Tapi orang tua tetap tak kehilangan akal, nasehatnya kemudian diganti “Itu Bu Susi sekolahnya juga tidak tinggi dan ternyata bisa sukses,”

Makin tua seseorang memang makin pintar cari alasan.

Padahal apapun alasannya, yang namanya alasan selalu dicari-cari. Sebab alasan bukanlah bukti.

Lho memangnya Bu Susi nggak bisa dijadikan bukti?.

Ya bisa tapi tidak cukup untuk menarik kesimpulan bahwa perempuan yang tak sekolah tinggi pasti bisa sukses seperti dirinya. Bukti yang valid itu kalau ada 100 Susi dan sekurangnya 60 atau 70 diantaranya sukses seperti Susi yang punya Susi Air itu.

Kalau dari 100 kemudian yang sukses hanya satu ya itu kebetulan saja.

Tapi ya namanya alasan, pasti selalu ada. Nama Mark Zuckerberg, Bill Gate, dan lain-lain kerap juga dijadikan contoh untuk mengatakan sekolah tinggi itu tak penting. Mereka adalah para drop outer yang berhasil, bahkan berhasil sekali.

Padahal mereka berhasil bukan karena drop out.

Mereka keluar lalu mengembangkan inovasi karena sekolahnya tak mengajarkan hal itu. Jadi menurut mereka sia-sia saja meneruskan sekolahnya.

Kesimpulannya mereka bisa belajar sendiri, mempelajari yang tak didapat di sekolahnya dan karena berhasil menguasai hal yang dipelajari sendiri itu maka mereka berhasil.

Jadi silahkan memutuskan untuk tidak sekolah atau tak meneruskan sekolah selama kita benar-benar bisa belajar sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top