PEMBUSUKAN OTAK, TAK SEBANDING DENGAN PENDIDIKAN YANG MONOTON

Bukan kebetulan kalau secangkir kopi dan sebatang rokok bisa mengajakku melihat apa yang harus dilihat, mengulik apa yang harus dikulik. Konon, kopi dan rokok memang mengandung zat yang memicu kerja otak rasional.

Diteras rumah, ditemani kopi dan rokok, pikiranku melayang ke soal pendidikan. Sepagi ini aku sudah khawatir dengan celoteh anak-anak yang menganggap remeh soal pendidikan. Sekolah sering dianggap formalitas yang mesti diikuti agar beroleh ijazah. Dengan ijazah bisa bekerja. Sesederhana itu saja, tak peduli pada makna sesungguhnya soal pendidikan.

Sebegitu bobrokkah sistem pendidikan kita sehingga membuat siswanya berpikir seperti itu. Perkembangan teknologi yang membuat semua serba gampang semakin memanjakan generasi-generasi yang pragmatis. Yang penting tugas selesai, walau itu bukan pikiran sendiri. Chat GPT kini menyelesaikan segalanya.

Di jaman serba digital ini hampir semua hal bisa dijangkau dengan teknologi. Kitapun cenderung dimanjakan oleh sistem.

Tantangan di sekolah adalah berpkirir kritis. Karena serba ada, guru melakukan pengajaran ala kadarnya. Jarang mengajak siswanya berpikir kritis, membangun ruang-ruang diskusi, dan berdinamika soal pembacaan situasi tentang apa saja yang pada hari ini. Bahkan masih tidak sedikit siswa Sekolah Dasar (SD) yang tak mengetahui siapa itu Ir.Soekarno dan Hatta, ini merupakan contoh kecil yang cukup memprihatinkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top